Tuesday 19 September 2023

Ahlan Wa Sahlan Ponpes Nirbitan


BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

Saat temu alumni baik Al Islam, UGM serta media sosial lain dengan variasi komunitas yang berkembang saat ini, banyak yang menanyakan ke kami bagaimana perkembangan pondok nirbitan tipes ?. Tentu saja pertanyaan ini bisa kami jawab dengan singkat padat atau ringkas. Namun itu bukanlah jawaban yang diharapkan, karena beberapa kawan bahkan alumni ponpes nirbitan ada yang memang ingin jawaban lebih detail. Pada awal awal tahun 70 an, sebut saja tahun 1975 (masuk SD) mulai kami rasakan manfaat pondok ini karena hampir tiap hari interaksi dengan cah cah pondok (sebutan kala itu). 

laptop hibah alumni 84 nirbitan buat blogging

Apalagi setelah ada meja makan di bagian belakang , sorenya buat pingpong (mulai kelas 4 SD) cukup setahun belajar pingpong dan di akhir SD bisa ikut porseni tingkat Jawa Tengah kelas double, adalah memori tak terlupakan hingga kini. Pasangan kami kebetulan siswa tionghoa bernama San San, warga tionghoa yang cukup kaya di Solo. Dan juga sempat ikutan lomba MTQ di Solo meraih juara-3 tingkat kodya Surakarta. Qori' lawas yang masih hingga kini : Jamil Banjar, Imron putra juragan sepatu Singosaren,. Kedua juara MTQ Solo ini masing masing masih jadi imam tak tetap di Masjid Fatimah Danar Hadi Solo (Jamil), sementara Imron malah sukses sebagai imam daerah Baron sekaligus pelantun Qasidah handal, karena beliau pernah menjadi model saat SMP di Solo.

Tak hanya itu, pelajaran Tajwid oleh alm pendiri KH Abdusomad dengan kitab klasik Tajwidul Wadhih yang khas arab pegon (arab bahasa jawa) serasa masih di ingatan karena sempat ngikuti hingga khatam berikut praktek dengan lafdiyah nya. Beliau juga mengijinkan kami belajar qiroah dengan berbagai Guru sebut saja : Ibu Muslimah, Bp Arifin UNS, hingga di Takmirul serta Masjid Agung. Maklum dengan usia masuk sepuh, beliau tak bisa mengawal semua pelajaran di ponpes. Dari masjid Agung inilah akhirnya wawasan terbuka baik olah raga dan seni baca Quran. Maklum saat itu masjid andalan anak anak yang hampir orang tua sibuk dengan mata pencahariannya.

Ponpes Nirbitan tak kalah padatnya aktivitas, dengan fasilitas 4 kamar 1 kantor. Masing masing kamar bisa 15 santri dan kantor 3-4 pengurus menjadikan dunia ponpes hidup sepanjang malam dengan situasi ala kadarnya. Baik obrolan, radio, curhatan, guyonan hingga berkelahi karena macam macam alasan. Manfaat blog ini, tergantung situasi dan kondisi, yang jelas forum alumni via WA sudah ada. Tinggal bagaimana semua sarana bisa dimanfaatkan. Karena sarana dan tehnologi adalah sunnatulloh sedangkan manusia sebagai subyek adalah penentu segalanya, disamping berharap akan ma'unah Alloh SWT. 

Tentu sokoguru yang tak bisa terlupakan adalah putra-1 pendiri, alm KH A Musthofa yang mengampu pelajaran, pembacaan hadist riyadus salihin yang kami sempat ikuti sejak kelas 2 SMP hingga lulus SMA dan berlanjut saat kuliah di Jogja jika pulang kampung 2 mingguan/ sewaktu waktu pulang. Sekarang bergulir ke adik alm KH Musthofa yakni Bp KH Anwar Sholeh yang masuk ranah milenial, bagaimana dan seperti apa wajah ponpesnirbitan ?.

Sebagai moslemblogger sekaligus pernah menjadi masa kanak kanak serta remaja di nirbitan, insya Alloh tak akan pernah kehilangan ide untuk menorehkan sesuatu hal dan akhirnya bisa dijadikan ajang komunikasi sepanjang masa. Baik santri, alumni atau siapa saja yang punya interes, kangen, rindu dengan suasana nirbitan. Blog ini cukup simple dengan title ponpesnirbitan, agar mudah diingat dan secara keyword bisa diterima oleh google sebagai platform penyedia tulis menulis (blogging). And soo, hanya dengan blog atau website sebuah, sesuatu, barang atau apapun akan mudah dikenal di zaman digital saat ini. Ada yang murah meriah, sedang, premium hingga advance tergantung user saja.